Pellentes malesuada fames
5 May 2014
Keteguhan dalam membuat Peta Dusun
4 December 2019
Pellentes malesuada fames
5 May 2014
Keteguhan dalam membuat Peta Dusun
4 December 2019

Pembentukan PAACLA

Bapak Anwar Sholihin dari LPKP Jawa Timur memaparan Hasil Diskusi Kelompok tentang peran strategis dan agenda PAACLA Indonesia ke depan dalam penanggulangan pekerja anak di pertanian

Bermula dari survey SMERU Research Institute atas dukungan dari ECLT Foundation pada 2016-2017 terkait Studi diagnostik Mengenai Pekerja Anak di Wilayah Pedesaan, dengan penekanan khusus pada Perkebunan Tembakau. Dalam studi ini salah satu rekomendasinya bahwa perlu intervensi komprehensif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Disamping itu, pertemuan Konsultasi Nasional tentang Membangun Lingkungan Pertanian Ramah Anak dalam Menuju Indonesia Bebas Pekerja Anak Tahun 2022 yang berlangsung pada 29 – 30 Agustus 2017 di Jakarta merekomendasikan dibentuknya kemitraan formal sebagai jalan terbaik dalam aksi penanggulangan pekerja anak di sektor pertanian dengan melibatkan pemerintah, LSM, Asosiasi petani/buruh dan Sektor Swasta..  Oleh karena itu,  perlu dirancang terbentuknya kemitraan sebagau  strategi efektif dalam penanggulangan pekerja anak di pertanian.

Berdasarkan pertimbangan perlunya intervensi yang komprehensif dan berkelanjutan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam menanggulangi pekerja anak di pertanian, maka Kementerian PPN/Bappenas bersama pemangku kepentingan melakukan Pertemuan Bersama pada 18 Oktober 2018 di Jakarta untuk membentuk Kemitraan Aksi Penanggulangan Pekerja Anak di pertanian – Partnership for Action Against Child Labour in Agriculture (PAACLA). Pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membangun pemahaman dan kesepahaman bersama tentang konsep kemitraan yang diusulkan dan meminta masukan dari pemangku kepentingan tentang peran dan tanggunngjawabnya. Pembentukan kemitraan ini sebagai langkah komprehensif dan jangka panjang dalam penanggulangan pekerja anak di sektor pertanian.

Pertemuan ini merupakan pertemuan awal bagi pemangku kepentingan di tingkat nasional untuk bersama-sama merumuskan desain kemitraan dalam penanggulangan pekerja anak di sektor pertanian. Pertemuan diawali dengan Sambutan dari Ibu Mahatmi P. Saronto – Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan kerja, Bappenas yang menyatakan bahwa mendukung dibentuknya kemitraan sebagai respon atas intervensi pekerja anak selama ini yang bersifat sektoral dan berharap PAACLA dapat berkontribusi signifikan dalam penanaggulangan pekerja anak di Indonesia. Selain itu Direktur ECLT menyampaikan bahwa adanya kebutuhan untuk membangun kemitraan multi-pihak yang didukung oleh semua pihak dan keberadaanya dapat membantu upaya yang terkoordinasi dengan dukungan sumber daya dan informasi. Pertemuan dilanjutkan dengan presentasi tentang konsep PAACLA, mendalami peran dan fungsi kemitraan dan curah pendapat tentang langkah-langkah ke depan untuk aksi Penanggulangan Pekerja Anak di sektor pertanian. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi kelompok tentang aturan dasar terhadap apa yang dibutuhkan untuk memfungsikan kemitraan secara efektif dan ide-ide pokok tentang efektifitas PAACLA.

Pada saat diskusi bersama memunculkan pendapat terkait pekerja anak di pertanian. Pendapat-pendapat itu antara lain bahwa pelibatan anak di sektor ini lebih kepada kegiatan temporer dan membantu orang tua, perlunya perluasan kegiatan permaian seperti sarana olahraga, perpuskaan dan lainnya yang dapat meningkatkan aktivitas kratif anak dan dapat menfasilitasi kegiatan edukasi bagi anak di luar sekolah. Selain itu, Saat ini petani kesulitan menemukan kader/penerus petani di daerah-daerah. Apabila tidak ada anak yang mau bekerja di sektor pertanian, bagaimana nasib pertanian nantinya. Perlu pelibatan pemerintah daerah dan pemerintah desa agar dapat menfaslitasi aktifitas untuk anak di desa-desa. Keanggotaan penting menambahkan kementeria dan lembaga lain seperti Kemendagri, Kementerian pendidikan Nasional, sektor bisnis lainnya. Strategi untuk menarik pekerja anak dapat dikebangkan dengan cara intervensi langsung, tidak hanya sebatas pada kegiatan sosialisasi untuk peningkatan kesadaran. Berbagai pendapat ini dijadikan catatan penting untuk penguatan peran PAACLA ke depan dalam menanggulangi pekerja anak di pertanian.

Pada akhir pertemuan, pemangku kepentingan mensepakati untuk membangun komitmen bersama atas pembentukan “kemitraan aksi penanggulangan pekerja anak di sektor pertanian secara terpadu dan berkesinambungan (PAACLA Indonesia). Untuk  memastikan bahwa komitmen tingkat nasional dapat diterjemahkan dalam tindakan nyata bagi anak-anak di masyarakat, maka disepakati Kementerian PPN/Bappenas sebagai Koordinator Nasional dalam Kemitraan PAACLA Indonesia dan dalam mendukung kerja kelembagaan ditetapkan JARAK (Jaringan LSM Penanggulangan Pekerja Anak) sebagai Sekretariat Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *