Menggagas Forum Kemitraan di Daerah sebagai Strategi Keberlanjutan Penanggulangan Pekerja Anak di Pertanian
22 November 2021
Hari Anak Universal 2021: #1AksiMelindungiAnak
23 November 2021
Menggagas Forum Kemitraan di Daerah sebagai Strategi Keberlanjutan Penanggulangan Pekerja Anak di Pertanian
22 November 2021
Hari Anak Universal 2021: #1AksiMelindungiAnak
23 November 2021

HAU 2021: Anak dan Orang Muda Pelopor Perubahan

Kemeriahan Hari Anak Universal tahun ini sangat terasa, walau hanya berjumpa di media daring Zoom meeting, aura dan semangat anak serta orang muda mampu menggerakkan dan menggembirakan seluruh yang hadir.

Agenda HAU kali ini digagas kaum muda yang melibatkan Seknas PAACLA, JARAK dan KOMPAK Jakarta untuk mempromosikan hak anak lebih dekat kepada masyarakat. Menyasar anak dan kaum muda di perkotaan dan pedesaan terutama desa-desa program KESEMPATAN yang tengah menggerakkan partisipasi Forum Anak Desa (FAD).

Rangkaian peringatan HAU dimulai dengan Instagram Challenge dengan tema @1AksiMelindungiAnak. Instagram Challenge mendapat respon baik karena lomba yang hanya digelar beberapa hari saja diikuti lebih dari 70 peserta. Mereka membagikan pengalaman dan cerita tentang peran dan interaksi dengan anak.

“Anak dan orang muda bisa menjadi 2P yaitu sebagai pelopor perubahan sekaligus pelapor isu-isu yang ditemukan di masyarakat terkait anak,” hal ini disampaikan Woro Srihastuti Sulistyaningrum, Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga, Bappenas dalam sambutan kunci kepada peserta di ruang pertemuan daring. Menyemangati sekaligus mendorong peran-peran aktif mereka dalam setiap tahap perencanaan yang ada di desa. Walau pun anak-anak kini telah mulai mampu menyampaikan suaranya, menurut beliau itu tidak cukup karena anak dan orang muda harus mengawal dan mengawasi juga saat penganggaran dan pelaksanaannya.

Hal ini sejalan dengan pernyataan narasumber anak, Suci Ramadani seorang ketua FAD Sumberanyar, Probolinggo yang memberikan masukan agar pemangku kepentingan tidak hanya membuat program tetapi juga hendaknya turun langsung ke lapangan agar mengetahui apa yang dibutuhkan dan permasalahan yang dialami anak-anak. Diungkapkannya dengan penuh semangat dan berharap suara anak bisa dipertimbangkan dalam perencanaan desa.

Sarkowi, ketua FAD Borok Toyang, NTB juga sangat bersemangat menyampaikan bahwa anak-anak di desanya kini mempunyai wadah untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan selain yang diperolehnya di bangku sekolah. Perwujudan suara anak itu dalam bentuk kegiatan yang terselenggara pada pusat kegiatan masyarakat (PKM). Lebih jauh menurutnya, PKM ini dapat menjadi solusi bagi teman-temanya yang dulu bekerja di pertanian. Kini mereka dapat memilih kegiatan pengembangan diri yang diberikan oleh tutor program Kesempatan.

Selain isu anak-anak di desa, Ade Hilman perwakilan dari KOMPAK Jakarta menyampaikan ada permasalahan anak lainnya yang penting untuk diwaspadai. Perdagangan orang, eksploitasi seksual anak dan permasalahan anak di ranah daring penting menjadi kewaspadaan kita bersama. Narasumber anak lainnya dari Forum Kesatuan Pelajar Depok turut memberikan pengalamannya dalam berorganisasi. Menurutnya, anak-anak juga mempunyai kekuatan untuk mendobrak perubahan, bergabung dalam forum yang bisa menyuarakan kepentingan anak harus dilakukan agar terjadi perubahan di masyarakat.

Anak dan orang muda menjadi bagian penting dalam perkembangan bangsa ini, jumlah mereka yang besar akan mendukung Indonesia lebih produktif. Peringatan HAU ini memang tidak segencar seperti peringatan anak lainnya, tetapi dengan momen hari ini kita diingatkan bahwa memulai dari hal yang sederhana untuk mewujudkan peran 2 P, Pelopor dan Pelapor haruslah segera dilakukan. Anak-anak bisa memerankan 2P ini sebagai wujud nyata pemenuhan hak anak.

Siap berubah? Mari jadikan 2 P sebagai peranan anak dan orang muda untuk @1AksiMelindungiAnak Indonesia.

(Vbl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *