PERDES PERLINDUNGAN ANAK LOANG MAKA LOTENG
19 April 2022
Meningkatkan Kesadaran Petani dengan ALP-STP Communication Mobile Vans
20 April 2022
PERDES PERLINDUNGAN ANAK LOANG MAKA LOTENG
19 April 2022
Meningkatkan Kesadaran Petani dengan ALP-STP Communication Mobile Vans
20 April 2022

Mendukung Hak Anak Atas Pendidikan Selama Covid-19

Pendidikan merupakan sektor yang paling berpengaruh selama pandemi COVID-19. Tantangan terbesar bagi anak-anak yaitu menjalani pendidikan melalui pembelajaran secara daring atau biasa disebut dengan sekolah online. Berdasarkan studi kasus tentang Intervensi dan Adaptasi Proses Pendidikan di Perkebunan Wilmar Grup menyebutkan bahwa terdapat 9.000 anak yang bersekolah dan tinggal di hulu perkebunan kelapa sawit. Mereka bersekolah di perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh swasta dan berstandar international dengan disponsori oleh kemitraan LSM Humana, atau Konsulat Indonesia.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh anak-anak yang tinggal di hulu perkebunan kelapa sawit adalah layanan kabel broadband sangat terbatas. Hal tersebut membuat kantor perkebunan hanya mengandalkan layanan internet satelit yang mahal sehingga sangat sulit untuk membagikan internet ke luar kantor. Sementara data internet seluler tidak cukup mencakup semua area perkebunan yang berada di pedesaan dan terbelakang. Tidak hanya persoalan tentang koneksi internet saja, kesulitan lain yang dihadapi anak-anak yaitu masih banyak yang belum memiliki komputer, sehingga masih bergantung pada smartphone padahal biaya data internet seluler tentu akan lebih mahal untuk melakukan streaming zoom dibanding dengan menggunakan layanan kabel broadband.

Berdasarkan data dari The International Telcommunication Union (ITU) menunjukkan pada tahun 2019 biaya komparatif untuk kebutuhan internet dan jaringan Indonesia mencapai angka 8,69%. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara lain seperti AS (0,83%), Prancis (0,79%) dan Inggris (1,28%). Hal tersebut membuat perpindahan sistem sekolah online ini tentu memiliki banyak tantangan yang dihadapi. Tantangan ini tentu sangat dirasakan bagi sekolah dan guru untuk mengatasinya. Apalagi, sekolah dan guru di daerah pedesaan tidak memiliki teknologi yang memadai untuk melakukan pembelajaran daring, dikarenakan tidak ada biaya untuk mengakses aplikasi berbayar untuk platform kelas online.

Akibat solusi teknologi dan internet yang sangat terbatas, kini penggunaan aplikasi chat menjadi solusi yang sangat efisien untuk melakukan sekolah online. Pembelajaran juga dilakukan dengan sederhana dan menggunakan pengiriman suara berbasis audio Whatsapp, untuk menghemat biaya serta memastikan pendidikan dapat berlanjut. Tidak hanya itu, terdapat “Layanan pengiriman PR sekolah” yang dibuat melalui guru, orang tua, dan manajemen perkebunan juga sangat efektif. Jaringan ini bekerja dengan cara guru menginformasikan PR melalui aplikasi chat, kemudian para siswa menyelesaikan PR sesuai waktu yang ditentukan dan kemudian dikumpulkan melalui orang tua dan juga perwakilan manajemen perkebunan yang ditunjuk agar dapat diperiksa oleh guru terkait. Saat ini sekolah menerapkan pembelajaran dilakukan melalui media sosial dan aplikasi chat seperti Whatsapp sebagai cara yang paling efektif.

Wilmar Group telah mengadakan program online untuk meningkatkan pendidikan di tengah pandemi saat ini dan berupaya untuk mengaktifkan akses ke televisi untuk program pendidikan resmi yang tersedia untuk Ghana dan Indonesia. Jika program online atau televisi resmi tersedia, Wilmar Group bekerja sama dengan guru untuk membantu memanfaatkannya secara maksimal bagi anak-anak melalui cara yang paling mudah diakses.

Di Indonesia beberapa sekolah sudah bisa menawarkan pelajaran online, dan Wilmar Group akan mendukungnya dengan menyediakan laptop jika memungkinkan. Bantuan lainnya yaitu memberikan fasilitas tugas, lembar kerja hingga bagan bacaan yang dapat dicetak di kantor perkebunan. Materi pembelajaran dapat didistribusikan kepada anak-anak yang berada di perkebunan melalui kerja sama dengan guru, anggota Kelompok Kerja Wanita dan juga staf perkebunan yang turut membantu memeriksa dan mengevaluasi tugas siswa, serta menyediakan jenis bantuan lain yang diperlukan.

Melalui solusi sederhana ini diharapkan akses pendidikan dapat terus diberikan dan dijalankan di tengah pandemi sekalipun dengan keterbatasan teknologi dan internet. Dukungan ini akan terus dilakukan untuk mencari solusi sederhana lainnya untuk memastikan pendidikan dapat berlanjut di perkebunan ini.

Sumber: Studi Kasus tentang Intervensi dan Adaptasi Proses Pendidikan di Perkebunan Wilmar Grup

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *