Laporan Tahunan PAACLA Indonesia 2023
19 December 2023
Keanggotaan Save the Children di PAACLA Indonesia Memperkuat Penanganan Pekerja Anak di Sektor Kakao
28 December 2023
Laporan Tahunan PAACLA Indonesia 2023
19 December 2023
Keanggotaan Save the Children di PAACLA Indonesia Memperkuat Penanganan Pekerja Anak di Sektor Kakao
28 December 2023

Rapat Tahunan PAACLA Indonesia 2023: Menuju Pertanian Berkelanjutan Ramah Anak

Foto bersama narasumber dan peserta hari pertama 14 Desember 2023

Jakarta – Sebagai sebuah kemitraan multi-pemangku kepentingan dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan tanpa pekerja anak, kolaborasi dan aksi menjadi bagian yang tak terlepaskan. Hal tersebut disampaikan oleh Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dalam sambutan pembukaan Pertemuan Tahunan PAACLA Indonesia ke-3 tahun 2023 yang diselenggarakan pada 14-15 Desember 2023, di Jakarta. “Kolaborasi pentahelix untuk melaksanakan monitoring dan pengawasan berbasis masyarakat dalam mengentaskan pekerja anak, merupakan kunci yang harus dipegang bersama”.

Pembukaan Rapat Tahunan PAACLA Indonesia 2023 oleh Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

Rapat Tahunan yang diikuti hampir 90 peserta, berasal dari anggota PAACLA Indonesia dan pemangku kepentingan dari beberapa daerah di Indonesia yang selama ini berkomitmen mendukung peran PAACLA Indonesia di tingkat nasional maupun daerah. Dalam Rapat Tahunan ini menghadirkan 9 (sembilan) narasumber yang merupakan perwakilan dari 3 (tiga) pilar utama kemitraan PAACLA Indonesia yaitu pemerintah, sektor bisnis, dan CSO untuk mendiskusikan topik terkait Pertanian Berkelanjutan Tanpa Pekerja Anak.

Rapat Tahunan PAACLA Indonesia 2023 ini diselenggarakan untuk pertama, memperkuat pemahaman situasi dan strategi penanggulangan pekerja anak di sektor pertanian. Penguatan ini dilakukan melalui seminar nasional Pertanian Berkelanjutan Tanpa Pekerja Anak. Kedua, memperkuat struktur kelembagaan PAACLA Indonesia agar bisa mengakomodasi sektor-sektor pertanian. Dan ketiga, mempublikasikan capaian program dan pembelajaran penanganan pekerja anak di pertanian yang dilakukan oleh anggota dan pemangku kepentingan PAACLA Indonesia.

Seminar Nasional “Pertanian Berkelanjutan Tanpa Pekerja Anak”

Diskusi dalam rapat tahunan PAACLA Indonesia tahun 2023 ini dibagi dalam beberapa sesi. Sesi pertama diisi dengan sesi Seminar Nasional Pertanian Berkelanjutan Tanpa Pekerja Anak. Dalam sesi ini menghadirkan 4 (empat) narasumber, yakni:

  1. Woro Srihastuti Sulistyaningrum, ST, MIDS (Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kemenko PMK): Rencana Strategis Jangka Panjang Indonesia dalam Perlindungan Pemenuhan Hak dan Penghapusan Pekerja Anak
  2. Dewi Yuliana (Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Kerjasama HAM – Kemenkumham RI: Penguatan Komitmen dalam Menanggulangi Pekerja Anak dari dalam Perspektif Bisnis dan HAM.
  3. Nurhadi Ph.D., (Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, FISIPOL Universitas Gajah Mada): Strategi Penyelarasan antara Tradisi, Regenerasi, dan Regulasi Perlindungan Anak di Rantai Pasok
  4. Fathan Oktrisaf (Strategic Engagement Specialist – PisAgro): Praktik Baik Penerapan Standar Ketenagakerjaan dan Program Pemenuhan Hak Anak di Industri Pertanian.

Laporan, Refleksi, dan Pembelajaran PAACLA Indonesia

Pada pertemuan ini juga dipaparkan perkembangan PAACLA Indonesia yang disampaikan oleh Andi Akbar selaku Kepala Seknas PAACLA Indonesia. Capaian dan perkembangan PAACLA Indonesia terdiri dari program aksi yang diselenggarakan oleh anggota PAACLA Indonesia dalam mensosialisasikan pekerja anak ke petani, jumlah anak yang dapat dicegah dan ditarik, penambahan anggota PAACLA Indonesia serta aksi-aksi lain yang dikembangkan secara kolaboratif. Laporan capaian PAACLA ini tersaji dalam Laporan Tahunan PAACLA Indonesia yang dapat diakses pada https://www.paaclaindonesia.org/laporan-tahunan-paacla-indonesia-2023/ 

Grand Launching: Pedoman dan Praktik Baik Sawit Ramah Anak dan Pedoman Nasional Perlindungan Anak dalam Penanggulangan Pekerja Anak Berbasis Masyarakat

Dalam sesi Grand Launching ini kembali digarisbawahi tentang pentingnya komitmen pemangku kepentingan di sektor pemerintah maupun sektor perusahaan dalam menanggulangi pekerja anak di sektor kelapa sawit. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengeluarkan Panduan Praktis dan Praktik Baik, Sawit Indonesia Ramah Anak. Lebih lanjut, Marja Yulianti, pengurus pusat GAPKI Kompartemen Pekerja Perempuan dan Perlindungan Anak, menjelaskan panduan praktis yang  dilengkapi dengan berbagai praktik baik yang telah dikembangkan oleh perusahaan sawit dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak. Dengan harapan panduan praktis tersebut akan memudahkan pelaku industri kelapa sawit untuk melaksanakan komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik bisnis yang ramah anak.

Tidak kalah penting, komitmen yang ditunjukkan dari sektor pemerintah dalam hal ini merumuskan sebuah Pedoman Nasional Perlindungan Anak dalam Penanggulangan Pekerja Anak Berbasis Masyarakat. Pedoman ini telah diujicobakan di empat daerah, yaitu Bandung, Wonosobo, Lamongan, dan Serang. Pelaksanaan pemantauan dan pendataan yang dilakukan oleh fasilitator daerah bekerja sama dengan JARAK.

Momen rapat tahunan PAACLA Indonesia 2023 ini digunakan Ciput Eka Purwianti, S.H, M.Hum, Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan – KPPPA untuk memperkenalkan instrumen pendataan untuk tujuan identifikasi pekerja anak. Pedoman Nasional ini mulai diperkenalkan ke desa-desa yang menerapkan konsep Desa Ramah Perempuan  dan Peduli Anak (DRPPA) yang mempunyai indikator untuk membebaskan anak dari pekerja anak.

Perluasan Kemitraan Program di Sektor Pertanian untuk Penanggulangan Pekerja Anak

Di hari kedua kegiatan rapat tahunan PAACLA Indonesia 2023 semakin menarik. Dimulai dengan pemberian sertifikat keanggotaan kepada Save the Children, sebagai anggota baru PAACLA Indonesia yang ke-29. Dilanjutkan sesi Rencana Strategis dan Kemitraan PAACLA Indonesia dengan membahas perluasan kemitraan program di sektor pertanian untuk penanggulangan Pekerja Anak. Sesi ini menghadirkan Misran Lubis, Proyek Manajer ACCLAIM, Kemitraan Program Co-Creation, Rosianto Hamid, Save The Children serta Herdian Rama, Universal PT Tempu Rejo yang membahas praktik baik yang telah dilakukan oleh sektor perusahaan dalam menekan angka pekerja anak.

Penguatan Struktur Kelembagaan PAACLA Indonesia

Sub sektor pertanian yang menjadi perhatian PAACLA Indonesia sangat luas meliputi tanaman semusim, tanaman tahunan, perhutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan. Perbedaan sub sekktor membawa konsekuensi kepada bervariasinya bentuk-bentuk keterlibatan anak. Situasi seperti ini menjadi pertimbangan utama bagi PAACLA Indonesia untuk memperkuat struktur kelembagaan PAACLA Indonesia berdasarkan pada sub sektor pertanian. Pengembangan Kelompok Kerja berdasarkan sub sektor pertanian ini dilakukan untuk mengakselerasi aksi dan dampak di  masing-masing sub sektror pertanian tersebut menjadi.

Tantangan isu perlindungan dan pemenuhan hak anak, khususnya isu pekerja anak di masing-masing sub-sektor memiliki resiko dan masalah yang berbeda-beda, sehingga pendekatan intervensi program baik pencegahan, pemantauan dan remediasi yang berbeda-beda juga. Diharapkan dengan Kelompok Kerja berdasarkan sub sektor pertanian ini mampu melakukan identifikasi spesifik jenis-jenis pekerjaan berbahaya bagi anak di sub-sektor pertanian, pola keterlibatan anak dirantai pasok, dan karakteristik keluarga petani/buruh di masing-masing sub-sektor.

Kolaborasi

Di sesi akhir pertemuan tahunan, Mahatmi P. Saronto, ST, MSIE, Direktur Ketenagakerjaan PPN/Bappenas sekaligus, Koordinator PAACLA Indonesia menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta yang sudah bersedia hadir selama dua hari ini. Menurut Mahatmi, rapat tahunan ini dinilai lebih efektif dibandingkan dengan rapat tahunan PAACLA Indonesia 2022 karena menghasilkan kerangka kerja yang cukup spesifik berdasarkan Kelompok Kerja. “Sudah ada semangat kolaborasi bersama, tidak hanya di dalam satu sektor tanaman, tapi juga di beberapa sektor tanaman.” ujarnya dalam sesi penutupan rapat tahunan PAACLA Indonesia 2023. Lebih lanjut, Mahatmi menyampaikan harapannya, “Semoga dengan adanya working group ini bisa lebih bekerja sungguh-sungguh agar bisa memenuhi harapan tersebut, karena ada ide-ide yang bagus dari hasil presentasi yang disampaikan, untuk menjalankan program-program PAACLA Indonesia ke depan.

Pemberian plakat oleh Direktur Eksekutif JARAK, Maria Clara Bastiani kepada Mahatmi Parwitasari Saronto, ST, MSIE, Direktur Ketenagakerjaan PPN/Bappenas, Koordinator PAACLA Indonesia

Terakhir terkait dengan program ACCLAIM, Mahatmi mengundang semua pihak pemangku kebijakan dari berbagai sektor pertanian untuk ikut terlibat dalam knowledge sharing dan saling berbagi pengalaman. “Harapannya apa yang kita lakukan selama ini bisa menurunkan angka pekerja anak secara signifikan,” tegasnya.

(VBL_ MIA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *