Permen KP No.35 tahun 2015 tentang Sistem dan Sertifikasi HAM Pada Usaha Perikanan
9 August 2022
Pelatihan DME Sesi Pertama: Mengenal Konsep Pekerja Anak dan Bukan Pekerja Anak
17 August 2022
Permen KP No.35 tahun 2015 tentang Sistem dan Sertifikasi HAM Pada Usaha Perikanan
9 August 2022
Pelatihan DME Sesi Pertama: Mengenal Konsep Pekerja Anak dan Bukan Pekerja Anak
17 August 2022

BAPPEDA Nusa Tenggara Barat Mendukung Terbentuknya PAACLA Daerah

Tim Seknas PAACLA Indonesia pada tanggal 8-10 Agustus 2022 melakukan serangkaian diskusi bersama Pemerintah Provinsi dan organisasi masyarakat sipil (OMS) di Nusa Tenggara Barat. Pada diskusi dengan OMS pada tanggal 8 Agustus 2022 terbangun kesamaan persepsi untuk membangun kemitraan dalam  penanggulangan pekerja anak di sektor pertanian. Pada kesempatan yang lain,  melakukan kunjungan dan diskusi Bappeda Provinsi NTB pada Selasa, 9 Agustus 2022. Pertemuan dengan Bappeda Provinsi NTB ini mendapat sambutan hangat dari Kepala Bappeda NTB Iswandi bersama jajaran Kepala Bidang di lingkungan Bappeda NTB. 

Misran Lubis menyampaikan bahwa selama tiga tahun menjalankan Program Kesempatan di 10 desa di NTB ini, terdapat banyak pembelajaran dan hasil yang baik dalam rangka mencegah dan menangani isu pekerja anak di pertanian, khususnya tembakau. Program ini juga menjadi bagian dari implementasi Kabupaten Layak Anak (KLA) di wilayah Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur.

Dalam audiensi yang dihadiri oleh bidang ketenagakerjaan, bidang perlindungan anak dan unit program kemitraan juga disampaikan kemajuan dari 10 desa dampingan Program Kesempatan oleh Dodik Sukmayanto, perwakilan dari SANTAI, mitra kerja di NTB. Capaian Program KESEMPATAN yang dimaksud meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan, jumlah anak dan petani yang menerima manfaat, kelembagaan di tingkat desa serta kebijakan di tingkat desa dalam melakukan penanggulangan pekerja anak di pertanian.

Diskusi yang menarik ini mendapatkan respons baik dari Kepala Bappeda yang sangat mendukung inisiatif PAACLA Indonesia di NTB dan ingin sekali mempelajari pola dan cara pengumpulan data pekerja anak agar bisa dilakukan di wilayah yang belum diintervensi. Praktik baik yang sudah dapat dilihat dari perjalanan tiga tahun ini bisa juga dilakukan pada kabupaten yang lain, termasuk untuk mengatasi isu anak yang lain seperti pendidikan dan perkawinan anak.

Andi Akbar selaku Kepala Seknas PAACLA memaparkan persoalan pekerja anak di sektor pertanian juga akan terkait dengan regenerasi yang harus dijaga.  Oleh karena itu perlu cara untuk memastikan anak terhindar dari pekerjaan berbahaya, tetapi juga mendukung pertanian dikelola dengan baik. Selanjutnya, penting untuk melakukan kerjasama lintas pihak dan berkolaborasi dengan pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten,  serta OMS. Hal ini untuk menunjang upaya penanggulangan pekerja anak lebih terkoordinasi dan membagi peranan.

Hal ini dikuatkan oleh Iswandi, Kepala Bappeda bahwa tanggung jawab perlindungan anak memang bukan hanya peran pemerintah saja, melainkan semua pihak. Dirinya sangat mengapresiasi langkah Seknas PAACLA yang akan melakukan focus group discussion (FGD) dan rencana pembentukan Forum PAACLA di NTB.

Sebagai bentuk dukungan untuk proses pembentukan Forum PAACLA daerah ini, akan dilibatkan beberapa dinas yang terkait dengan isu pekerja anak seperti bidang ketenagakerjaan, perlindungan anak dan program kemitraan. Semoga dengan demikian, tujuan bersama membangun pertanian ramah anak sungguh terimplementasi karena semua pihak turut bertanggungjawab dan berkontribusi di dalamnya.

Selain dukungan untuk pembentukan Forum PAACLA, Iswandi juga menyambut baik dan akan siap mensukseskan rencana PAACLA Indonesia menyelenggarakan Pertemuan Tahunan (Annual Meeting) PAACLA pada bulan September 2022 di NTB. “Nanti kita kordinasikan lebih teknis, apa yang dibutuhkan oleh PAACLA untuk pertemuan tahunan tersebut, kita akan bantu semaksimal mungkin dan kita akan menjadi tuan rumah yang baik” tutur Iswandi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *