Fun Walk Hari Dunia Menentang Pekerja Anak
25 July 2023
ACCLAIM Project “Harapan Baru Pertanian Indonesia Berkelanjutan Ramah Anak”
31 August 2023
Fun Walk Hari Dunia Menentang Pekerja Anak
25 July 2023
ACCLAIM Project “Harapan Baru Pertanian Indonesia Berkelanjutan Ramah Anak”
31 August 2023

Peran Penyuluh Lapangan Mendukung Pencegahan Pekerja Anak di Sektor Pertanian

Persiapan peluncuran program ACCLAIM (Accelerating Collective Child Labour Actions for Impact atau Percepatan Aksi Kolektif Untuk Memperkuat Dampak Penanggulangan Pekerja Anak) terus dilakukan oleh Seknas PAACLA Indonesia. Kali ini audiensi dengan Kementerian Pertanian pada Selasa, 8 Agustus 2023 menjadi titik penting untuk memperkenalkan tujuan program ACCLAIM kepada pihak yang sejak awal mendukung pendirian PAACLA Indonesia.

Misran Lubis selaku Program Manager ACCLAIM memaparkan ringkasan tujuan yang akan dicapai. Program ACCLAIM ini akan mengembangkan sebuah standar yang memberikan pemahaman tentang pekerja anak melalui ALP Code. Dengan standar ini definisi pekerja anak akan dirumuskan kembali agar tidak menjadi bahan perdebatan di antara petani dan masyarakat. PAACLA Indonesia ingin rumusan standar tidak melanggar regulasi sekaligus menjawab tantangan yang menjawab harapan petani. Kehadiran Kementerian Pertanian ini melalui para penyuluh lapangan menjadi strategis karena mampu menjadi media yang menyampaikan isu-isu terkait pekerja anak dan dapat bersinergi dalam penanggulangan pekerja anak di pertanian.

Program ACCLAIM ini nantinya juga akan melakukan ujicoba penjangkauan, pemantauan dan remediasi di 8 desa meliputi 2 Kabupaten (Jember dan Lombok Timur).

Output program ACCLAIM yang berikutnya akan menghasilkan data bersama yang menggunakan aplikasi Toladata agar dapat melihat capaian Indonesia Bebas Pekerja Anak dan SDG’s.

Andi Akbar selaku Kepala Seknas PAACLA Indonesia menyampaikan tujuan besar dari program yang dilakukan sebagai dorongan pertanian berkelanjutan ramah anak sebagai bagian dari upaya penanggulangan pekerja anak. 

Pada prinsipnya program ini sangat positif dan sangat penting untuk keberlanjutan pertanian, disampaikan oleh Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan, M. Rizal Ismail.  

Ke depan, hal ini harus menjadi concern bersama, isu pekerja anak ini perlu cara untuk mengedukasi dan memantaunya, termasuk mempertimbangkan kepentingan regenerasi petani yang tidak melanggar standar yang berlaku.

Perhatian penting lainnya disampaikan oleh M. Rizal Ismail, isu anak dalam perkebunan rakyat bisa menjadi bahan perdebatan (diskusi) yang hangat, karena itu harus disikapi dengan tepat mengingat perlu ada keberlanjutan petani. Kondisi sekarang sudah memperlihatkan banyaknya anak muda yang beralih minat profesi ke industri, meninggalkan sektor pertanian. Edukasi tentang pekerja anak harus dilakukan agar anak-anak tidak sampai tereksploitasi mengingat masih kuatnya tradisi dan kepentingan melakukan regenerasi di pertanian.

Kolaborasi dengan pihak lain penting dilakukan, dalam Kementerian Pertanian saja masih ada banyak pihak yang relevan untuk digandeng dalam membahas isu ini seperti BPSDM yang terkait dengan pendidikan, pelatihan dan penyuluh. Saran M.Rizal Ismail untuk menggandeng bagian lainnya karena sektor pertanian ini bisa menyasar komoditi lainnya.

Kementerian Pertanian termasuk pihak yang aktif dalam pembentukan PAACLA Indonesia sejak 2018. Dukungan dari Kementerian Pertanian berupa data luas area pertanian dan jumlah petani serta regulasi pertanian dapat membantu PAACLA Indonesia dalam merumuskan strategi ke depan.

Keterlibatan penyuluh lapangan dapat melakukan langkah-langkah apabila ada anak yang terlibat baik pada persiapan lahan, penanaman dan pasca panen dan regulasi sudah harus ada para petani terutama di resiko di oven tembakau, disampaikan oleh Ronald, selaku koordinator bagian tembakau.

Kontributor: Herman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *