ACCLAIM Project “Harapan Baru Pertanian Indonesia Berkelanjutan Ramah Anak”

Setelah melalui serangkaian audiensi dan diskusi dalam rangka memperkenalkan program ACCLAIM, PAACLA Indonesia dan JARAK akhirnya menggelar Kick-Off Meeting ACCLAIM Project pada Kamis, 24 Agustus 2023 yang dilakukan secara hybrid, di Hotel Santika Premiere, Jakarta Barat. 

Kick-Off Meeting ACCLAIM Project bertujuan untuk mendiseminasikan keberlanjutan kemitraan aksi penanggulangan pekerja anak di sektor pertanian melalui proyek baru yang dikembangkan oleh JARAK dan PAACLA Indonesia. ACCLAIM Project bermakna  Accelerating Collective Child Labour Actions for Impact, atau Proyek Percepatan Aksi Kolektif Untuk Memperkuat Dampak Penanggulangan Pekerja Anak.

Dalam sambutan pembukanya, Direktur Eksekutif JARAK ibu Maria Clara Bastiani menyampaikan pelajaran yang dipetik dari program KESEMPATAN 2019-2022 adalah pentingnya menggerakkan pola strategis dalam bentuk kemitraan yang lebih erat terutama dengan pemerintah, bisnis, media, maupun akademisi. 

Ibu  Mahatmi P. Saronto (Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas / Koordinator PAACLA Indonesia) memberikan penekanan bahwa Proyek ACCLAIM mengakselerasi dampak bagi upaya penanggulangan pekerja anak dengan melakukan advokasi di tingkat nasional dengan memberi dampak langsung juga di tingkat desa.

Proyek ACCLAIM telah dimulai pada 1 Juli 2023 sampai pada 30 bulan ke depan dan terus menggalang dukungan dari Kementerian, OMS, Perusahaan, dan Akademisi. 

Kick-Off Meeting dilanjutkan dengan sesi talkshow yang  dimoderatori oleh Bapak Andi Akbar selaku Kepala Sekretariat Nasional PAACLA Indonesia, menampilkan empat narasumber yang mewakili sektor pemerintah, bisnis, dan pelaksana projek ACCLAIM.

Bapak Yuli Adiratna (Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan RI) menegaskan, meski ACCLAIM terbatas di dua lokasi, namun kehadiran PAACLA di seluruh Indonesia dapat mengambil prototype proyek ACCLAIM untuk direplikasi di bagian wilayah masing-masing.

Kick-Off Meeting yang berlangsung selama empat jam ini diisi dengan penyampaian komitmen dari para stakeholders dan mitra. Ibu Ciput Purwianti, (Asisten Deputi Perlindungan Khusus KemenPPPA) sebagai narasumber menekankan bahwa peran masyarakat telah ditunjukkan oleh PAACLA dan asosiasi bisnis dalam pemberdayaan masyarakat menanggulangi pekerja anak. 

Dari sektor bisnis, Bapak Insan Syafaat sebagai Anggota Komite Agritech DPN APINDO menyampaikan dalam paparan materinya bahwa kondisi struktur sektor pertanian Indonesia didominasi oleh petani (misal di kelapa sawit, tembakau, kakao, karet). Petani ini menghadapi tantangan kesulitan akses pasar, bibit pupuk baik, capacity building, finansial, termasuk interlink dengan isu pekerja anak. Intensi pekerja anak di pertanian juga meningkat saat pandemi.

Pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Insan kemudian ditanggapi oleh Bapak Misran Lubis selaku Project Manager ACCLAIM, bahwa di sektor pertanian, baik petani mandiri maupun perusahaan akan terhubung semua di market global. Meski banyak praktik baik dari perusahaan, namun masih banyak sektor pertanian yang belum terintervensi isu pekerja anak, perlu dipastikan apakah supply chain mematuhi isu di pasar global (termasuk isu pekerja anak); adanya pekerja anak akan berdampak ke kualitas regenerasi petani. Dalam praktiknya proyek ACCLAIM bergerak di dua level: nasional dan daerah (dua lokasi). Pendekatan nasional diperlukan untuk menanggulangi persoalan di grassroot. 

Setelah pemaparan materi oleh narasumber selesai, Kick-Off Meeting yang dihadiri secara online dan offline oleh 58 peserta, kemudian dilanjut dengan sesi diskusi. Secara garis besar membahas pentingnya definisi yang diakui bersama tentang Pekerja Anak serta pentingnya komitmen dan kontribusi dari beberapa sektor salah satunya adalah sektor pendidikan. 

Peluncuran Proyek ACCLAIM ini ditandai dengan pemberian caping kepada para peserta yang hadir secara offline. Caping yang diberikan merupakan hasil karya dari salah satu anggota PAACLA yaitu, Yayasan Tunas Alam Indonesia (SANTAI). Caping ini menjadi simbol perlindungan terhadap petani dan anak-anak demi menunjukkan harapan pertanian Indonesia yang ramah anak.

Foto: Para Peserta dan Narasumber Kick-Off Meeting ACCLAIM Project

vbl_MM