Pelatihan DME Sesi Kedua: Manajemen Program Aksi
25 August 2022
Pelatihan DME Sesi Keempat: Mengelola Program Aksi Berbasis Logical Framework
14 September 2022
Pelatihan DME Sesi Kedua: Manajemen Program Aksi
25 August 2022
Pelatihan DME Sesi Keempat: Mengelola Program Aksi Berbasis Logical Framework
14 September 2022

Pelatihan DME Sesi Ketiga: Memformulasikan Langkah-langkah Program Aksi

Pelatihan Desain Manajemen dan Evaluasi Sesi Ketiga

Jakarta, 25 Agustus 2022, Pelatihan Desain, Manajemen dan Evaluasi Penanggulangan Pekerja Anak memasuki pertemuan ketiga. Kali ini materi pelatihan memfokuskan pada perumusan program aksi. Fasilitator yang memandu pelatihan DME adalah pegiat perlindungan anak, Anwar Sholihin, Direktur LPKP Jawa Timur sekaligus Ketua LPA Jatim telah berpengalaman melakukan upaya advokasi dan merancang program pencegahan pekerja anak.

Sebelum memasuki materi sesi ketiga, pelatihan dimulai dengan review untuk mengetahui penyerapan materi pelatihan sesi sebelumnya. Abdul Syukur sebagai perwakilan dari kelompok Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) memaparkan hasil diskusinya. Berdasarkan studi kasus yang mereka pelajari, kelompok mulai membuat  gambaran struktur program aksi yaitu : judul, latar belakang, tujuan, strategi, kelembagaan dan menentukan kelompok sasaran.

Penugasan ini merupakan praktik langsung dari materi yang disampaikan fasilitator. Dengan demikian peserta mulai menerapkan langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat merancang program aksi.

Setelah proses review, materi dimulai dengan curah gagasan akan beberapa topik untuk melihat pemahaman awal para peserta. Fasilitator membuka kesempatan untuk peserta berpendapat mengenai apa yang dimaksud dengan teori perubahan dan kerangka kerja logis. Menurut pengalaman merancang program aksi penanggulangan pekerja anak ada bermacam-macam pendekatan yang biasa digunakan. Hal ini termasuk dengan pola yang dikembangkan para donor. Pada sesi ketiga pendekatan yang akan dieksplorasi adalah kerangka kerja logis atau biasa disebut logframe.

Anwar Sholihin menyampaikan materi merumuskan tujuan, keluaran dan kegiatan; indikator; asumsi dan prakondisi serta monitoring dan evaluasi. Fasilitator memperkenalkan matrik hirarki tujuan agar peserta bisa merumuskan atau memformulasikan program aksi.

Sebelum peserta merumuskan item-item dalam matrik ini, mereka diajak untuk mengenali dan memahami hal-hal dasar dalam logframe. Dengan menggunakan kuiz Kuda Haus, peserta diminta mempersepsikan apa saja yang dimaksud dengan: masalah, input, kegiatan, output, tujuan langsung dan tujuan pengembangan dengam melihat enam gambar. Belajar melalui gambar dan mengartikannya agar dapat mengurutkan menjadi sebuah kerangka kerja logis yang menuntun pada rancangan program.   

Metode mengurutkan gambar ini menarik karena gambar yang sama bisa dipersepsikan berbeda oleh peserta. Salah seorang peserta, Hesti dari PMK menyampaikan pemikirannya setelah mengurutkan gambar. Perlu kejelian dan memaknai gambar agar nampak urutan logisnya.

Pelatihan yang berlangsung dari jam 13.00 sampai dengan 16.00 WIB ini diikuti oleh … peserta dari perusahaan, OMS dan pemerintah. Peserta mengikuti pelatihan dengan proses yang dinamis, diselingi games dan tanya jawab untuk memperkuat materi yang disampaikan.

Pada bagian asumsi dan prakondisi, fasilitator menyampaikan pentingnya lembaga yang merancang program aksi mengetahui situasi yang akan dihadapi. Menilai dukungan dari stakeholder dan mengukur kekuatan lembaga agar rumusan tujuan, input dan kegiatan yang diusulkan dapat betul-betul menyelesaikan masalah yang dihadapi. Bahwa ada masalah yang belum diselesaikan juga harus jadi pertimbangan lembaga dalam menentukan strategi yang mendukung terlaksananyan program aksi yang diusulkan.

Pada sesi akhir, Arum Ratnawati selaku manager pelatihan Desain, Monitoring dan Evaluasi menjelaskan tugas yang harus dikerjakan peserta agar materi yang sudah diterima dapat langsung dipraktikkan. Mengunakan template yang sudah disediakan peserta perlu merumuskan kerangka kerja logis dari usulan yang telah mereka bahas sejak minggu lalu. Dokumen yang mereka kerjakan ini nantinya dapat menjadi bagian perancangan program aksi yang bisa mereka implementasikan dalam lembaga masing-masing.

Materi pelatihan kali ini diharapkan mampu menjadi bekal bagi pelaksana atau lembaga anggota PAACLA dan dapat mendukung rancangan program aksi yang menjadi solusi bagi permasalahan pekerja anak di area masing-masing lembaga.

Tayangan pelatihan ini dapat diakses pada tautan berikut:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *